Seperti telah diketahui bahwa sulit untuk mendapatkan BiFeO₃ fasa tunggal sebagai bahan dasar untuk bahan multiferroic, sedangkan untuk memperoleh sifat multiferroic yang baik harus dalam wujud fasa tunggal. Umumnya proses sintesis BiFeO₃ menghasilkan fasa kedua yang tidak dikehendaki. Oleh karena itu dalam penelitian ini dilakukan penambahan BaTiO₃ pada paduan keramik BiFeO₃ dan BaTiO₃ sebagai pengganti fasa kedua. Mengingat bahwa material BaTiO3 adalah material elektrik maka diharapkan dengan penambahan BaTiO₃ dapat dihasilkan peningkatan sifat listrik keramik yang pada akhirnya meningkatkan sifat multiferroic dari keramik tersebut. Fenomena sifat multiferroic dilihat dari munculnya respons tegangan listrik jika material tersebut diberi efek medan magnet luar. Proses sintesis menggunakan metode sol gel yang merupakan metode yang baik untuk menghasilkan material berukuran nano. Sintesis bahan keramik nanomultiferroic dilakukan dengan memvariasikan rasio berat BaTiO₃ dan BiFeO₃ = 2: 1, suhu kalsinasi 350^oC selama 4 jam dan suhu sintering dengan variasi 700^oC; 750^oC dan 800^oC selama 2; 4; dan 6 jam. Karakterisasi dilakukan dengan menggunakan X Ray Difraction (XRD) untuk mengkonfirmasi pembentukan fasa. Uji sifat listrik yang menghasilkan loop histeris dilakukan untuk menentukan nilai remanen, koersivitas dan saturasi polarisasi listrik. Pengukuran ukuran partikel dilakukan dengan menggunakan instrumen Beckman Coulter DelsaTM Nano. Ukuran partikel terkecil diperoleh pada keramik yang mengalami sinter 750^oC. Nilai terbaik dari remanen, koersivitas dan polarisasi listrik diperoleh pada keramik yang disinter pada suhu 750^oC selama 6 jam. Hasil ini linier dengan nilai respons tegangan listrik tertinggi yang timbul sebagai akibat dari efek medan magnet luar yang diberikan pada material  keramik.

Kata kunci: multiferroic, sol-gel, respons tegangan listrik