Indonesia merupakan Negara kepulauan, dimana jumlah pulau yang ada kurang lebih 13.000 (tiga ribu pulau). Setiap pekerjaan konstruksi selalu terdiri dari Engineering (perencanaan), procurement (pembelian material dan pengangkutan material ke lapangan/site), installation (Pemasangan material di lapangan/site). Berhubungan jarak antar pulau dipisahkan oleh lautan, permasalahan pertama yang akan dianalisis dalam penelitian ini  adalah bagaimana karakterisik material struktur baja ringan di proyek terminal International Mozes Kilangin Timika Papua. Untuk memenuhi kriteria diatas struktur Baja Ringan (Cold Form) merupakan pilihan yang tepat, karena Baja Ringan (Cold Form) ini mempunyai karakteristik lebih ringan dari baja konvensional (Mild Steel) dengan kekuatan tarik (tensile Strength) dua (2) lebih tinggi dari baja konvensional (Mild Steel), meskipun demikian Baja Ringan (Cold Form) ini mempunyai beberapa kekurangan antara lain ketebalan material maximum hanya 3mm, lebih peka terhadap gaya tekan yang berakibat profil lebih mudah mengalami tekuk, semua kekurangan tersebut diatas dapat diatasi, bila direncanakan secara baik sesuai dengan standard yang berlaku yaitu: AISI (American Iron Steel Institute), Eurocode 3-3, AS/NZS 4600-2002 (Australia and New Zealand Standard) sehingga memberikan manfaat berupa penghematan biaya dan waktu, untuk membuktikan manfaat-manfaat yang kami nyatakan diatas, maka permasalahan kedua dalam penelitian ini adalah mengkaji perbandingan biaya dan waktu pelaksanaan konstruksi project Bandara International Mozes Kilangin Timika Papua sebagai bahan studi kasus (Case Study), diharapkan melalui penelitian ini menghasilakn rekomendasi positif dalam rangka pelaksanaan konstruksi yang handal.

Kata kunci: Biaya, Waktu, Baja ringan (Cold Form),  Engineering, Procurement, Installation, Mild Steel, AISI, Eurocode 3-3, AS/NZS 4600.