PRPM-ITI, TECHNOPEX 2019

Font Size: 
UPAYA NILAI TAMBAH ASAM LEMAK DARI MINYAK NABATI DAN HEWANI SEBAGAI POLIOL DAN TURUNANNYA
Linda Aliffia Yoshi, MT, Nadya Fitria, Naufal Rozin Albana, Enjarlis Enjarlis, Agam Wibawa

Last modified: 2019-11-13

Abstract


Minyak nabati dan hewani mempunyai potensi sebagai bahan baku terbarukan dan berkelanjutan untuk diproduksi menjadi poliol. Poliol adalah senyawa organic yang mengnadung lebih dari satu gugus hidroksil pada tiap molekulnya. Selama ini bahan baku pembuatannya masih sebtaas dari minyak bumi. Fleksibiltas yang tinggi, poliol telah digunakan untuk menghasilkan berbagai bahan poliuretaan seperti busa, elastomer, pelapis, dan kosmetik. Senyawa dalam minyak yang dimanfaatkan adalah asam lemak tak jenuh dengan beberapa macam proses yaitu epoksidasi, hidroformilasi dan hodrogenasi, ozonasi, serta esterifikasi.Proses ini melibatkan pengubahan ikatan rangkap pada rantai samping trigliserida menjadi gugus hidroksil dengan melibatkan pelarut dan katalis untuk mempercepat reaksi.Minyak nabati seperti minyak jarak, kedelai, dan sawit telah banyak dilakukan penelitian dan pengembangan pembuatan poliol dibanding minyak hewani. Minyak hewani atau disebut tallow juga sangat berpotensi mengingat asam lemak tak jenuh mencapai 49%.


Full Text: PDF