Last modified: 2019-10-28
Abstract
STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA TERPADU
STUDI KASUS: KAWASAN BANTEN LAMA KECAMATAN KASEMEN KOTA SERANG
Medtry1, Kusmalinda Madjid2 , Jungjung Adil Wibowo3
1)Â Â Â Â Â Â Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Indonesia
2)Â Â Â Â Â Â Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Indonesia
3)Â Â Â Â Â Â Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Indonesia
Â
Abstrak
Terdapat tujuh objek wisata di Kawasan Banten Lama, namun setiap objek wisata belum menyediakan komponen 4A : Attraction, Accessibility, Amenity, dan Ancillary. Potensi yaitu memiliki jumlah pengunjung terbanyak di Provinsi Banten. Potensi pengunjung terbanyak tidak di manfaatkan dengan baik karena hanya tiga objek wisata saja yang ramai dikunjungi. Tujuan penelitian ini untuk merumuskan strategi pengembangan pariwisata terpadu. Menggunakan metodologi kuantitatif. Analisis yang digunakan yaitu analisis potensi masalah, analisis stakeholder, analisis SWOT. Hasil analisis yaitu meningkatkan dan mengevaluasi atraksi, pengembangan pariwisata dengan menyediakan fasilitas, pengembangan aksesibilitas menuju objek wisata, meningkatkan pelayanan pariwisata melalui pos keamanan dan kelembagaan, meningkatkan promosi dengan media internet, melakukan revitalisasi di objek wisata dan pemberdayaan masyarakat sekitar Kawasan Banten Lama. Pengembangan pariwisata terpadu di Kawasan Banten Lama dapat tercipta ketika stakeholder, kebutuhan pengunjung, masyarakat, dan komponen 4A dapat berkolaborasi dan bekerja sama dengan baik, maka wisatawan akan merasa nyaman, dan senang berwisata di Kawasan Banten Lama.
Kata Kunci: Kawasan Banten Lama, Konsep 4A, Strategi Pengembangan Pariwisata Terpadu