Last modified: 2019-11-18
Abstract
Kulit melinjo warna merah dan hijau mengandung senyawa  yang baik untuk kesehatan seperti polifenol dan antioksidan (Ermiziar, dkk 2018). Senyawa polifenol yang ada dalam kulit melinjo berpotensi untuk dapat diolah menjadi teh herbal. Tujuan penelitian memproduksi teh herbal berbahan baku kulit melinjo warna merah dan hijau.  Teh kulit melinjo diproduksi dengan cara melakukan sortasi pada kulit melinjo, pencucian, pemotongan dan pengeringan menggunakan oven blower.  Suhu dan waktu pengeringan menjadi variabel dalam penelitian. Digunakan Rancangan Acak  Kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor. Faktor suhu pengeringan dengan tiga taraf : 55, 60 dan 65oC dan waktu pengeringan dengan taraf 4,5 dan 6 jam. indikator yang diuji antara lain uji aroma, warna,rasa dan tekstur, pH,kadar air, total polifenol dan total antioksidan dari teh kulit melinjo yang disukai oleh panelis. Hasil penelitian suhu 65oC dengan lama pengeringan 4 jam, menghasilkan total polifenol teh kulit melinjo merah 18,34 mg/l dan teh kulit melinjo hijau 4,87 mg/l. Total antioksidan kulit melinjo merah sebesar 1,54 mg/kg dan teh kulit melinjo sebesar 1,63 mg/kg. Nilai pH teh kulit melinjo merah dan hijau=5. Kadar air teh kulit melinjo merah =12,26% dan kulit melinjo hijau = 11,86%. Hasil uji kesukaan panelis pada teh kulit melinjo merah adalah warna 3,72, aroma 3,28, tekstur 3,84 dan rasa 3,60, artinya panelis menyukai teh kulit melinjo merah. Teh kulit melinjo hijau panelis juga menyukai dengan nilai warna 3,72, aroma 2,88, tekstur 3,64 dan rasa 3,52. Dari hasil penelitian diketahui bahwa  teh kulit melinjo warna merah dan hijau berpotensi sebagai alternatif minuman kesehatan
Kata kunci: antioksidan, polifenol dan teh kulit melinjo.