Kertas filter teh merupakan suatu produk olahan teh yang digunakan untuk mempermudah penyajian minuman teh. Menurut USA Tea Association, Indonesia menduduki peringkat ke-7 dalam memproduksi teh sebesar 129.500 ton pada tahun 2016. Pada tahun 2016, penduduk Indonesia mengonsumsi rata-rata 0,32 kilogram teh celup per orang per hari dengan rata-rata konsumsi teh celup di dunia sebesar 0,57 kilogram. Pabrik ini direncanakan akan dibangun di kecamatan Jatiluhur, kabupaten Purwakarta yang dekat dengan Pabrik Pengolahan Daun Teh PTPN VIII Tambakan dan Bukanagara. Industri tersebut membutuhkan kertas filter teh sebesar 32 ton/hari. Konstruksi akan dimulai pada awal tahun 2021 dan mulai beroperasi pada awal tahun 2023. Proses yang digunakan adalah proses kontinu dengan penggunaan dan komposisi bahan baku Micro-Fiber Cellulose (MFC) 0 – 50% dan serat Softwoods jenis Needle Bleached Kraft Pulp (NBKP) 50% - 100%. Berdasarkan Patent US20140305604A1 Tahun 2014 Prosesnya terdiri dari beberapa tahap yaitu proses pembuatan larutan suspensi pulp, proses pembentukan serat pada kertas, dan proses pengeringan kertas. Perusahaan ini berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT) dengan jumlah karyawan sebanyak 304 orang. Dari hasil analisa kelayakan ekonomi, perancangan pabrik ini layak didirikan karena, Net Cash Flow Present Value pada bunga bank 10 % sebesar Rp. 6 Triliun. Sementara, Minimum Payback Periode sekitar 2 tahun 9 bulan, dan Internal Rate of Return 34,68 %.