Penggunaan daya listrik dalam kapasitas yang besar akan mengakibatkan berbagai permasalahan sekunder, diantaranya adanya akumulasi beban-beban induktif yang muncul akibat banyaknya macam-macam beban yang terpasang. Hal ini akan menyebabkan turunnya nilai faktor daya (cos phi) yang sehingga terjadinya ketidakefisienan dalam penggunaan daya listrik. Rendahnya faktor daya dapat menyebabkan muncul tagihan biaya kelebihan kVARh sehingga biaya tagihan listrik bertambah. Institut Teknologi Indonesia saat ini berlangganan listrik PLN dengan golongan tarif LS3K/400kVA > 200 KVA (S3/TM), dari Permen ESDM no 28 tahun 2016 tentang Tarif Tenaga Listrik Yang Disediakan PT. PLN Persero, terdapat biaya kelebihan pemakaian daya reaktif (kVARh) akibat faktor daya rata-rata setiap bulan kurang dari 0,85 (delapan puluh lima per seratus). Untuk menekan turunnya nilai faktor daya perlu pemasangan kapasitor bank agar tidak terjadi lagi tagihan biaya akibat kelebihan kVARh. Pada penelitian ini ditentukan target faktor daya (cos phi) yaitu ≥ 0,98. Dengan hasil analisis yang sudah dilakukan, untuk mencapai cos phi ≥ 0,98 kebutuhan kVAR terbesar yang dibutuhkan yaitu sebesar 200 kVAR. Dengan kapasitas kapasitor bank yang telah terpasang pada kampus Institut Teknologi Indonesia sebesar 400 kVAR, maka kapasitas kapasitor bank sudah lebih dari cukup untuk mencapai cos phi ≥ 0,98. Dari hasil perhitungan balik modal dan penghematan biaya, dari pembelian panel kapasitor bank sebesar Rp 245.000.000 dengan biaya rata-rata kelebihan kVARh yang tertagih yaitu sebesar 20286 kVARh, maka balik modal terbayar dalam kurun waktu 14 bulan, dan setelahnya mengalami penghematan biaya sebesar Rp 18.764.550/bulan atau Rp 225.174.600/tahun.