PRPM-ITI, Technopex 2022

Font Size: 
PENGEMBANGAN ONGGOK SEBAGAI BAHAN BAKU MALTODEKSTRIN UNTUK APLIKASI PELAPIS OBAT
Miliendi Ananda Setyawan, Kevin Gabryelle, Annisa Nurul Syabila, Aniek Sri Handayani

Last modified: 2023-01-05

Abstract


Onggok merupakan limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan produksi tapioka dari singkong. Indonesia merupakan penghasil tapioka terbesar kedua di Asia setelah Thailand, dari kegiatan ini menghasilkan 22% limbah onggok. Komponen terbesar dari limbah padat onggok adalah pati sekitar 65,5%, selulosa 8,1%, hemiselulosa dan lignin masing-masing 2,8% dan 2,2% kadar abu 5,7% dan protein 3,1% berat kering. Selama ini pemanfaatan kulit singkong digunakan untuk pakan ternak, kompos dengan nilai ekonomis Rp.2250,-/kg, untuk itu perlu dilakukan diversifikasi onggok untuk produk yang memiliki nilai lebih ekonomis, salah satunya sebagai bahan baku maltodekstrin. Nilai ekonomi yang dihasilkan mulai dari Rp. 100.000 sampai Rp. 4.500.000 per kg. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan maltodekstrin yang dapat diaplikasikan untuk pelapis obat dan makanan kesehatan. Maltodekstrin yang ditargetkan memiliki Dextrin Equivalent (DE) sebesar 5-20 dengan warna putih – gading. Pembuatan maltodekstrin menggunakan metode reaksi hidrolisis pati dengan enzim dilakukan dengan menggunakan fermentor. Enzim yang bereaksi adalah enzim alfa-amilase pada tahap likuifaksi dan enzim gluko-amilase pada tahap sakarifikasi. Rendemen maltodekstrin adalah 95% dan 5% merupakan sisa air yang dihasilkan berdasarkan proses hidrolisis pati yang terjadi di dalam fermentor.

Keywords


Maltodekstrin, Onggok, Alfa Amilase, Gluko Amilase.

Full Text: PDF